twitter


Tadi malam aku memimpikanmu. 

Kamu hadir dalam lelapku yang sendu. 

Ku kira, dirimu sangat merindukanku.

Namun ternyata, aku yang terlalu amat merindukanmu.

Sampai pada suatu ketika, kau menerjang masuk ke alam bawah sadarku. 


Karya: Sebuah Cerpen

Jenis Sudut Pandang: Orang Ketiga (Serba Tahu) 


Pada malam itu ketika bintang menampakkan sinar indahnya di singgasana langit yang megah nan pekat, tidak seorang pun mengindahkan sosok lelaki payah nan lemah yang tertegun mendengar ucapan kekasih hatinya.

Lelaki itu hanya bisa melintingkan senyumnya seraya menepis rasa yang cukup menggelitik di relung batinnya. Namun di seberang sana, terlihat seorang wanita cantik bak putri raja di kayangan yang tengah berbahagia dengan kesempurnaan hidupnya.

Kala itu ia membanggakan kebahagiannya yang hakiki atas orang-orang terkasihnya. Sang lelaki pun turut serta terhanyut dalam kebahagiaannya seraya berucap pada hati kecilnya, semoga Sang Khalik terus melimpahkan kebahagiaan pada wanita yang dikasihinya.

Dunia mungkin apatis dengan secuil cinta yang dimiliki lelaki ini jika dibandingkan dengan kisah cinta termahsyur seperti Rasulullah SAW kepada Khadijah, atau bahkan Romeo kepada Juliette? Namun ketahuilah, cinta pemuda ini tulus dan suci.

Lelaki muda itu memang belumlah mengkhatamkan kitab-kitab percintaan, namun baginya cantik adalah bukan lagi sekedar fisik semata, namun cantik ialah keindahan yang hakiki pada hati dan akhlak. Baginya cantik hanyalah sebuah nilai lebih yang bisa dikatakan sebagai bonus.

Bukan manusia namanya jika tidak ada kekurangan pada dirinya. Ya, itulah yang ada di benaknya setiap kali ia menyadari banyaknya kekurangan pada dirinya. Begitupun dirinya selalu mencoba memahami orang-orang di sekitarnya. 

Bukankah indah jika insan saling memaklumi? 

"Ah sudahlah." Gumamnya dalam hati sembari bergumul dengan rasa kecewanya yang kian kalah dihajar rasa cintanya yang ternyata jauh lebih besar. 

Mungkin baginya, sebuah pemberian kecil itu bukanlah hal yang berarti. Namun, jika saja hidup ini bak sinetron yang bisa diatur oleh sutradara, dan bisa ditampakkan behind the scene-nya, wanita beruntung ini tentu akan sangat bersyukur. 

Tidakkah ia tahu betapa besar perjuangan lelaki ini untuk bisa memantaskan dirinya agar bisa bersanding dengan wanita idamannya?

Tidakkah ia tahu seberapa besar perjuangan pemuda ini menahan hasrat jiwa mudanya demi untuk menabung agar bisa memilih masa depan yang cerah di kemudian hari dengan wanita idamannya?

Mengapa tidak pergi saja menikmati masa muda bersama teman, bersenang-senang, berfoya-berfoya, bersantai, berjudi, mabuk-mabukkan, berkhalwat bercampur baur dengan wanita lain yang mudah didapat, mengapa malah memilih untuk menyusahkan diri sendiri?

"Tentu tidak." Ucapnya.

Pikirnya, hanya wanitanya lah prioritasnya. Dia menggantungkan asa setinggi langit demi untuk pantas bersama kekasihnya.

Penantian memang lah berat. Namun itu akan melahirkan sebuah pondasi yang amat kokoh.

"Sabar." Ucapnya lagi.

Hadiah kali ini memang tidak seberapa harganya, tapi tidak seorang pun yang tahu seberapa besar nilainya selain lelaki itu sendiri dan Tuhannya yang Maha Tahu.

Dia mungkin lebih tergoda dan mengagungkan seorang tuan tanah penguasa sumber air minum yang melimpah daripada seorang pemuda yang hanya bisa memberinya botol air terakhirnya agar wanita ini tidak kehausan.

Ya, itu manusiawi. Siapa pun akan melakukan hal yang demikian. Namun, tidakkan dia tau, arti pengorbanan di dalam sebotol air terakhirnya? Jika diminumnya air di botol terakhir itu, maka si lelaki bisa saja mati dalam kehausan demi untuk menghapus dahaga wanita yang dicintainya.

Begitupun hadiah yang diberikannya, memanglah murah dan mungkin pasaran. Tapi, bisakah setidaknya menghargai sebuah pemberian kecil ini?

Mungkin saja lelaki ini bertarung nyawa demi untuk melihat secuil senyumah dari bibir manis kekasihnya itu kala membuka pemberian yang didapatnya.


Dunia ini memang kejam.

Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang.

Sehat-sehatlah bumiku.


Dari aku sang pujangga amatir.